Dimuat di bulletin El-Wijhah Edisi XXII
Oleh : F4. Rohman
Kategori : Artikel
Walisongo berarti wali yang jumlahnya ada Sembilan wali tersebut yakni Syekh Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria serta Sunan Gunung Jati. Beliau Semua adalah termasuk ulama-ulama yang ada pada zaman itu.
Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan islam. Mereka adalah symbol penyebaran islam di Negara kita. Khususnya dipulau jawa ini. Selain walisongo tentu masih banyak ulama-ulama yang juga memperjuangkan agama islam. Namun karena peranan walisongo yang sangat besar dalam berdirinya kerajaan islam di jawa, serta pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas dan dakwah yang secara langsung membuat walisongo lebih terkenal dibandingkan yang lain.
Yang telah disebutkan dalam hadist yang intinya adalah ulama itu merupakan pewaris / mewarisi dari perjuangan para nabi.
Di zaman modern seperti sekarang banyak orang-orang mengaku dirinya nabi / kyai, dimana para orang-orang itu mengajarkan ajaran yang tak etis lagi menurut syara’, seperti hal cara berdakwah yang menggunakan cara kekerasan, padahal agama islam itu adalah agama yang mengajar kedamaian kita harus tahu bahwa segala sesuatu itu harus ditimbang dengan mizanus syar’i.
Ulama dulu seperti halnya walisongo dengan ulama’ sekarang sangatlah jauh berbeda dari segi cara penyebarannya sudah berbeda seperti menyebarkan dengan cara yang halus dan damai tanpa paksaan dan ulama dulu mengobarkan jiwa dan raganya itu dengan hati yang ikhlas, sedikit sekali dari ulama sekarang yang dapat seperti itu.
Kita tidak tahu mana ulama / kyai yang benar-benar jujur dan mana yang bohong. Karena di zaman akhir semua di bolak-balik dilihat dari dhohirnya baik tapi batinnya jelek.
Didalam maqolah berupa bait yang artinya ikutilah barang yang baik dari ulama-ulama salaf dan jauhilah kemodelan-kemodelan yang dilakukan orang-orang modern.
Dari maqolah diatas dapat disimpulkan bahwa ulama-ulama salaf yang ada pada zaman dulu itu memang masih bisa percaya dalam mensiarkan ajaran-ajaranya dan banyak sekali dari orang-orang sekarang / ulama modern yang tidak konsisten dalam mensiarkan ajaran-ajarannya. Maka dari itu kalau kita berguru pilihlah guru yang benar-benar dapat dipercaya dan ahli dalam ilmu-ilmu agama.